Minyak Naik saat Kapal Perang Iran Memasuki Laut Merah Setelah Serangan Kapal



Minyak menguat setelah Iran mengirim kapal perang ke Laut Merah sebagai tanggapan atas penghancuran tiga kapal Houthi oleh Angkatan Laut AS pada akhir pekan.

Minyak West Texas Intermediate diperdagangkan mendekati $72 per barel setelah turun 5,2% selama tiga sesi sebelumnya, sementara minyak Brent ditutup sekitar $77 pada hari Jumat. Angkatan Laut AS mengatakan mereka ditembaki ketika menanggapi panggilan darurat dari sebuah kapal di Laut Merah, yang mengakibatkan tenggelamnya ketiga kapal tersebut. Kapal perusak Alborz milik Iran memasuki jalur perairan penting tersebut pada hari Senin, kata media pemerintah, tanpa memberikan informasi lebih lanjut mengenai misi kapal tersebut.

Kenaikan pada hari Selasa (2/1) mengikuti penurunan tahunan minyak mentah pertama sejak tahun 2020 setelah tahun yang penuh gejolak yang didominasi oleh kekhawatiran atas peningkatan produksi dari luar OPEC dan sekutunya serta melambatnya pertumbuhan permintaan. Hal ini diimbangi oleh faktor-faktor bullish termasuk perang Israel-Hamas dan Rusia-Ukraina serta tanda-tanda bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga.

Delegasi Houthi bertemu dengan para pejabat di Teheran setelah tanggapan AS terhadap serangan terhadap kapal kontainer milik Denmark. AP Moller-Maersk A/S menghentikan semua transit Laut Merah untuk menilai situasi di jalur air penting tersebut.

Minyak WTI untuk pengiriman Februari naik 0,4% menjadi $71,95 per barel pada pukul 8:01 pagi waktu Singapura. Minyak Brent untuk penyelesaian bulan Maret ditutup 0,1% lebih rendah pada $77,04 per barel pada hari Jumat. 




Sumber : kp-press.com

Comments

Popular posts from this blog

Saham Eropa Ditutup Lebih Tinggi Seiring Investor Mengamati Inflasi AS dan PDB Inggris

Saham Eropa Bervariasi seiring Penurunan pada Komoditas

Harga emas mantul kembali dengan sangat kuat, tembus US$ 2.000 lagi?