Harga minyak mentah kompak melemah, terbebani lonjakan kasus harian Covid-19



PT KP PRESS -
Harga minyak merosot di awal pekan ini karena terbebani oleh prospek kenaikan laju infeksi virus corona yang dapat menggagalkan pemulihan permintaan bahan bakar. Senin (20/7) pukul 10.15 WIB, harga minyak mentah Brent kontrak pengiriman September 2020 turun 29 sen 0,7%  menjadi US$ 42,85 per barel. Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman September 2020 juga turun 25 sen 0,6% menjadi $ 40,50 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Koreksi pada harga emas hitam ini terjadi karena lonjakan kasus virus corona yang masih terjadi di sejumlah negara tak terkecuali Amerika Serikat (AS). "Dengan jumlah kasus Covid-19 harian global yang masih meningkat dan sejumlah negara bagian AS yang paling padat menunjukkan sedikit keberhasilan dalam menekuk dan mengandung kurva (epidemi), kekhawatiran tentang kecepatan pemulihan pasca-Covid-19 membatasi kenaikan untuk minyak," kata Stephen Innes, Chief Global Markets Strategist Axicorp.

PT KONTAK PERKASA - Berdasarkan perhitungan Reuters, sudah lebih dari 14 juta orang telah terinfeksi oleh virus corona secara global dan hampir 602.000 telah meninggal per Senin (20/7). Di sisi lain, permintaan bahan bakar sebenarnya telah pulih dari penurunan 30% pada bulan April setelah negara-negara di seluruh dunia memberlakukan penguncian ketat. Namun, penggunaan bahan bakar masih di bawah tingkat pra-pandemi. Ketakutan pelaku pasar bertambah karena permintaan bensin ritel di Negeri Paman Sam turun lagi karena infeksi virus corona meningkat.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Selain itu, impor minyak Jepang turun 14,7% secara year on year (yoy) pada bulan Juni lalu. Penurunan itu tidak diucapkan seperti pada bulan Mei ketika mereka turun 25%, secara tahunan. 
Namun, ekspor dari ekonomi terbesar ketiga di dunia juga merosot dua digit untuk bulan keempat berturut-turut karena pandemi virus corona yang mengambil korban besar pada permintaan global.
Di AS, pengebor energi memotong jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi ke rekor selama 11 minggu berturut-turut, data menunjukkan pada hari Jumat.

Source : kontan.co.id   

Comments

Popular posts from this blog

Saham Eropa Ditutup Lebih Tinggi Seiring Investor Mengamati Inflasi AS dan PDB Inggris

Saham Eropa Bervariasi seiring Penurunan pada Komoditas

Harga emas mantul kembali dengan sangat kuat, tembus US$ 2.000 lagi?