Penurunan timah dinilai hanya sementara, tren ke depan masih positif


PT KP PRESS - Setelah berada dalam tren positif, harga timah global pada Kamis (25/6) mengalami penurunan cukup dalam. Merujuk Bloomberg, harga timah di London Metal Exchange (LME) terkoreksi 1,43% ke level US$ 16.655 per metrik ton. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penurunan ini merupakan hal wajar. Pasalnya, terkoreksinya harga timah kali ini hanya bersifat sementara imbas dari kabar terbaru yang ada di pasar.

KONTAK PERKASA FUTURES - “Turunnya harga timah kali disebabkan oleh IMF yang merevisi pertumbuhan global di tahun ini menjadi minus 4,9%, lebih dalam ketimbang proyeksi yang diberikan pada April lalu sebesar minus 3%. Penurunan tidak hanya terjadi pada komoditas timah, namun juga komoditas lainnya,” ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).  Selain itu, pasar juga tengah diliputi kekhawatiran terkait kemungkinan kembali munculnya perang dagang antara Amerika Serikat - China. Yang teranyar, Amerika juga akan tetapkan biaya ekspor ke Uni Eropa.

PT KONTAK PERKASA - Kedua faktor tersebut menurut Ibrahim menjadi sentimen penghambat laju timah. Ibrahim yakin timah saat ini relatif punya fundamental yang baik. Terlebih adanya kabar mengenai bank sentral Amerika Serikat yang menyiapkan dana US$ 1,5 triliun untuk pembangunan infrastruktur. “Sentimen tersebut akan meningkatkan harga komoditas, salah satunya timah. Setidaknya pada akhir semester I-2020 ini timah masih akan menguat dan ditutup di level US$ 16.800 per metrik ton,” ujar Ibrahim.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sementara untuk semester II-2020, Ibrahim yakin dengan fundamental saat ini, timah akan kembali berada dalam tren positif. Faktor utamanya adalah mulai pulihnya permintaan seiring produk industri dan manufaktur yang kembali berjalan. Dengan kondisi tersebut, Ibrahim optimistis pada akhir tahun nanti harga timah akan berada di level US$ 17.600 per metrik ton.

Source : kontan.co.id 

Comments

Popular posts from this blog

Saham Eropa Ditutup Lebih Tinggi Seiring Investor Mengamati Inflasi AS dan PDB Inggris

Saham Eropa Bervariasi seiring Penurunan pada Komoditas

Harga emas mantul kembali dengan sangat kuat, tembus US$ 2.000 lagi?