Harga emas naik tipis terdorong kekhawatiran munculnya gelombang kedua virus corona


PT KP PRESS - Harga emas naik tipis pada perdagangan Selasa (12/5) siang. Pukul 14.10 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2020 di Commodity Exchange ada di US$ 1.701,20 per ons troi, naik 0,18% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.698 per ons troi. Kenaikan harga emas didorong oleh meningkatnya kekhawatiran munculnya gelombang kedua virus corona di beberapa negara dan prospek ketegangan perdagangan AS-China yang semakin meningkat. Namun kenaikan harga emas terbatas karena kenaikan dolar yang lebih kuat.

KONTAK PERKASA FUTURES - "Gelombang infeksi baru dihargai melalui fakta bahwa pasar melihat suku bunga negatif(AS)," kata analis ANZ Daniel Hynes seperti dikutip Reuters. "Namun, kami juga melihat ada sedikit rally dolar AS yang mengganggu selera investor," imbuhnya. Pejabat Fed berbicara tentang prospek suku bunga negatif.
Sementara itu, menyoroti hubungan dagang dengan China, Presiden AS Donald Trump menyatakan dia tidak tertarik untuk menegosiasikan kembali kesepakatan dagang fase satu dengan China setelah surat kabar yang dikelola pemerintah China mengindikasikan ketikdakpuasan tentang hal itu di Beijing.

PT KONTAK PERKASA - Masalah perdagangan AS-China kembali membayangi," kata Hareesh V, kepala penelitian komoditas di Geojit Financial Services. Pelaku pasar semakin cemas tentang gelombang kedua infeksi karena semakin banyak negara di seluruh dunia secara bertahap melonggarkan pembatasan untuk memulai kembali ekonomi mereka. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Kota Wuhan, China, tempat pandemi itu berasal, melaporkan kasus-kasus baru pertamanya sejak lockdown dicabut, meningkatkan kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi dan membuat saham Asia tergelincir. 

Source : kontan.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Saham Eropa Ditutup Lebih Tinggi Seiring Investor Mengamati Inflasi AS dan PDB Inggris

Saham Eropa Bervariasi seiring Penurunan pada Komoditas

Harga emas mantul kembali dengan sangat kuat, tembus US$ 2.000 lagi?