Harga minyak rebound, Brent naik 1,3% dan minyak WTI naik 1,8% pada Rabu (15/4)

Harga minyak rebound, Brent naik 1,3% dan minyak WTI naik 1,8% pada Rabu (15/4)

PT KP PRESS - Harga minyak mentah kembali naik pada Rabu (15/4) karena investor mencari penawaran setelah penurunan di sesi sebelumnya. Selain itu adanya harapan bahwa negara-negara konsumen akan mencari cara untuk mengisi cadangan minyak di saat harga rendah turut berdampak positif bagi harga. Namun, kekhawatiran kelebihan pasokan dan peringatan resesi mendalam masih membatasi kenaikan harga emas hitam ini. Mengutip Reuters, Rabu (15/4) pukul 09.15 WIB, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juni 2020 di ICE Futures naik 38 sen, atau 1,3%, menjadi US$ 29,98 per barel. Pada Selasa (14/4), harga minyak jenis Brent sempat jatuh 6,7%.

KONTAK PERKASA FUTURES - Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di Nymex naik 36 sen, atau 1,8%, menjadi US$ 20,47. Pada hari sebelumnya, harga minyak WTI ambles 10,3%. 
Kedua tolok ukur harga minyak ini itu dilemahkan oleh kekhawatiran bahwa rekor penurunan produksi global oleh produsen minyak tidak akan mengimbangi penurunan permintaan bahan bakar karena upaya untuk menahan pandemi virus corona.

PT KONTAK PERKASA - "Investor melepas posisi sell, setelah mengkonfirmasi kenaikan stok minyak mentah Amerika Serikat," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi. Sebelum laporan inventaris AS, "mereka telah menjual secara agresif dengan harapan untuk bangunan seperti itu," kata Saito. Minyak mentah AS, bensin dan stok sulingan semuanya naik tajam pekan lalu, data dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis Selasa (14/4).
Persediaan minyak mentah naik 13,1 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 10 April menjadi 486,9 juta barel, lebih dari ekspektasi analis untuk membangun 11,7 juta barel.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berharap adanya pembelian besar-besaran oleh negara-negara konsumen untuk stok strategis mereka memberikan dukungan bagi harga minyak mentah walau belum signifikan. Pejabat dan sumber dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin Rusia, OPEC+, telah mengindikasikan bahwa Badan Energi Internasional (IEA), pengawas energi untuk negara-negara industri paling dunia, dapat mengumumkan pembelian hingga beberapa juta barel untuk mendukung rekor penurunan produksi OPEC+.

Departemen Energi AS mengatakan, pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan sembilan perusahaan energi untuk menyimpan sekitar 23 juta barel minyak dalam negeri di Strategic Petroleum Reserve (SPR).
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman bilang, pembelian minyak ke negara-negara SPR akan mencapai 200 juta barel selama beberapa bulan ke depan, mengutip IEA.

Tetapi peringatan resesi mendalam yang dilakukan Dana Moneter Internasional (IMF), tetap membebani sentimen investor. Ekonomi global diperkirakan akan menyusut 3,0% selama tahun 2020 dalam keruntuhan aktivitas yang dipicu oleh virus corona yang akan menandai penurunan paling tajam sejak Depresi Besar tahun 1930-an.

Source : kontan.co.id   

Comments

Popular posts from this blog

Saham Eropa Ditutup Lebih Tinggi Seiring Investor Mengamati Inflasi AS dan PDB Inggris

Saham Eropa Bervariasi seiring Penurunan pada Komoditas

Harga emas mantul kembali dengan sangat kuat, tembus US$ 2.000 lagi?